POLDA KALTIM – Kejadian kebakaran atap rumah dinas Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin saat jelang pergantian tahun, bisa menjadi pelajaran masyarakat. Bahwa, menyalakan flare, serta sejenis tanpa keahlian dan lokasi yang aman bisa memicu kebakaran.
Tiga puluh menit sebelum pergantian tahun, langit Balikpapan sudah dipenuhi flare serta kembang api termasuk suara petasan. Apalagi, rumah dinas kapolda di Jalan Jenderal Sudirman, berdekatan dengan Lapangan Merdeka, titik berkumpulnya masyarakat merayakan pergantian tahun.
Dua buah Flare yang mengeluarkan asap merah bercampur api tersebut, ditengarai ditambakan dari Lapangan Merdeka. Diduga terkena angin, kemudian jatuh dengan posisi masih menyala di atap bagian kiri dan kanan depan rumah dinas.
Tiga pria yang diamankan beberapa saat kejadian, masih diperiksa saksi. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana, insiden tersebut mengarah faktor kesengajaan, menembakan flare ke rumah dinas belum ditemukan.
Selain itu, saat kejadian, semua masyarakat menikmati dan merayakan pesta kembang api. “Hal ini bisa menimpa siapa saja, kebetulan rumah dinas ada di sekitar pusat keramaian,†jelas Ade Yaya.
Alumnus Akpol 1993 menguraikan, Flare itu sendiri asap bercampur api yang menghasilkan cahaya terang ( api ) atau panas yang intens tanpa disertai ledakan. Flare ini biasanya digunakan sebagai sinyal ataupun sebuah kode suar, sebagai alat penerangan, bahkan kerap digunakan pengunjung saat menyaksikan sepak bola.
Jenis-jenis Flare itu sendiri pun sangat beragam, mulai dari jenis ukuran, dan fungsinya, seperti contohnya percikan api yang berwarna merah terang dengan kebulan asap yang sangat tebal.
Dia mempunyai sifat tidak bisa padam atau tidak bisa mati walaupun disiram oleh air karena mempunyai sifat untuk memberi sebuah tanda apabila terjadi hal hal yang sangat penting dan bersifat darurat.
“Bisa lama bertahan berputar-putar di udara, ketika terkena angin kemudian jatuh ke permukiman penduduk, bisa berakibat fatal,†jelasnya.
Diketahui, sekitar pukul 23.35 Wita, jelang pergantian tahun 2017, kapolda dan pejabat utama sedang berkumpul dikejutkan asap mengepul berwarna merah diatap.
Malam itu, kapolda dan pejabat utama memantau kondisi kamtibmas di Kaltim-Kaltara melalui radio komunikasi HT, handphone, group whatsapp (WA) dan lainnya jelang pergantian tahun.
Saat hendak pembacaan doa, tiba-tiba asap mengepul dari atap rumah dua lantai itu. Petugas jaga berteriak. Asap kemudian membubung. Pembacaan doa pun tertunda. Para pejabat utama langsung berhambur keluar dan melakukan pemadaman.
Truk AWC milik Ditsabhara Polda Kaltim yang berjaga melakukan pemadaman. Sementara, barang-barang berharga diselamatkan keluar. Sekitar 25 menit kemudian, api akhirnya dipadamkan.