Poldakaltim.com, BALIKPAPAN.— Polda Kaltim terus melakukan penyelidikan dan interogasi terhadap tersangka AF (31) pelaku percobaan perampokan dengan bom rakitan di BRI Samarinda Jl. P Suryanata Kel.Bukit Pinang Kec. Samarinda Ulu Kota, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (13/2/2017) siang. Hasil sementara, pelaku tidak memiliki skill dalam merakit bom, dan aksinya itu terinspirasi setelah menonton film berjudul : Â JAB TAK HAI JAANÂ yang dibintangi aktor terkenal Bollywood Shahrukh Khan.
“Hasil pendalaman, pelaku tidak punya skil dalam merakit bom. Perakitannya juga dilakukan sendiri, dan dari pengakuan pelaku, teman-teman kerjanya juga tidak ada yang tahu rencana perakitan bom ini,†kata Direktur Reskrimum Polda Kaltim Kombes Pol Winston Tommy Watuliu, dan Kapolres Samarinda Kombes Pol Eriadi di Samarinda, Selasa (14/2/2017).
Dijelaskannya, bahan-bahan untuk merakit bom itu salah satunya adalah kertas pembukus dari aluminium foil yang diminta kepada temannya di tempatnya bekerja dengan alasan untuk membuat Spaghetti. Selain itu, di antara barang-barang berupa rangkaian perangkat elektronik, ternyata juga ada sebongkah tanah.
“Itu katanya tanah kuburan. Menurut pelaku katanya untuk keselamatan dalam menjalankan aksinya,†kata Kombes Pol Winston Tommy Watuliu, dan Kombes Pol Eriadi, Kapolresta Samarinda  menambahkan bahwa pelaku AF hanya lulusan SD dan SMP.
Seperti diketahui, Den Gegana Brimob Polda Kaltim dan jajaran Polresta Samarinda berhasil mengamankan benda yang diduga bom yang dilepar dalam percobaan perampokan di kantor BRI Samarinda Jl. P. Suryanata Kel.Bukit Pinang Kec. Samarinda Ulu Kota, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (13/2/2017) siang. Polisi juga mengamankan pelaku AF (31) yang sebelumnya berhasil dibekuk oleh satpam bank walau harus melalui perkelahian di dalam dan di luar bank.
Polisi Selidiki Hasil Rekaman CCTV Bank
Aksi AF ketika memasuki bank dan dihadang satpam, hingga terjadinya perkelahian itu semuanya terekam jelas dalam CCTV Bank BRI Samarinda. Satpam bernama Bayu Anisa Putra itu sempat beberapa lama beradu dorong dengan pelaku yang terus memaksa masuk ke ruang pelayanan bank. Situasi saat itu terdapat sekitar sepuluh nasabah baik laki-laki maupun wanita dan ibu-ibu yang membawa anak balita.
Dalam situasi itu, satpam berhasil mendorong keluar pelaku, dan masih terjadi aksi dorong tak lama bom rakitan yang ditaruh dalam tas pelaku terlempar di depan bank. Masih dalam situasi menegahkan dan nasabah lain pada menyelamatkan diri masing-masing, di luar bank datang nasabah yang kemudian menendang bom rakitan ke arah jalan raya, menjauh dari depan bank.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Ade Yaya Suryana mengatakan motif pelaku hingga saat ini masih seputar ekonomi, yakni terlilit hutang Rp15 juta karena bermain judi online. Hal inilah yang memicu kenekatan pelaku yakni merampok disertai pengancaman dengan bom hasil rakitan.
“Kami imbau masyarakat untuk menggunakan teknologi informasi yakni internet maupun media sosial untuk hal-hal yang positif, agar tidak tersangkut masalah di kemudian hari,†imbaunya.
Kisah Penjinak Bom Shahrukh Khan dalam Film Jab Tak Hai Jaan
Di hadapan aparat Jatanras Polda Kaltim yang mem-bekap penyelidikan tentang latar belakang dan motif pelaku AF, terungkap idenya mengancam dengan bom itu setelah melihat film JAB TAK HAI JAANÂ yang dibintangi aktor terkenal Bollywood Shahrukh Khan. Dalam film ini sebenarnya bercerita seputar kisah cinta antara Samar Anand (Shahrukh Khan) dengan gadis cantik Meera Thapar (Katrina Kaif).
Dalam perjalanan kisah cinta, keduanya berpisah setelah Samar Annad mengalami kecelakaan. Dalam keadaan koma, Meera Thapar berdoa apabila selamat maka akan meninggalkan kekasihnya itu.
Samar Annad yang sangat terpukul, kemudian kembali ke India dan dia memilih profesi yang sangat berbahaya, yakni sebagai ahli penjinak bom. Pekerjaan yang mengancam nyawanya ini, sengaja dipilih untuk menghilangkan rasa frustrasinya karena harus terpisah dengan kekasihnya. Tetapi selama melakukan pekerjaan berbahaya ini, Â Samar Anand selalu selamat dalam aksi menjinakkan bom.