kaltim.tribratanews.com, Kukar – Setelah Papua dipecah menjadi 5 provinsi, Kalimantan Timur kini menjadi daerah dengan wilayah terluas di Indonesia. Luas Kalimantan Timur yang sebagian wilayahnya dijadikan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ini, mencapai 127 ribu kilometer persegi. Menghadapi Pemilu 2024 mendatang, teritorial Kalimantan Timur menjadi tantangan bagi penyelenggara dan aparat keamanan.
Dengan kondisi wilayah seluas itu, hal yang paling dikhawatirkan memunculkan masalah adalah proses distribusi logistik pemilu. Karena itu, langkah antisipasi dilakukan lebih dulu oleh jajaran jajaran Polisi Daerah (Polda) Kalimantan Timur.
Polda Kalimantan Timur, Jumat (6/10/2023), melakukan pengecekan wilayah rawan aspek geografis Pemiu 2024 dengan patroli udara ke daerah yang dimaksud. Kegiatan ini dipimpin dua perwira utama di lingkungan Mapolda Kalimantan Timur, yakni Karoops Kombes Pol Frans Barung Mangera dan Direktur Intelkam Kombes Pol Dedy Kusuma Bakti.
Dua mitra strategis juga diajak dalam monitoring wilayah ini, yakni Ketua Bawaslu Kalimantan Timur Hari Dermanto dan Komisioner Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Pemilu KPU Kalimantan, Suardi, serta satu orang jurnalis.
Helicopter NBO-105 milik Polri yang membawa 5 penumpang dan 3 awak tersebut, meninggalkan Bandara Sepinggan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan tepat pukul 09.00 Wita. Pukul 10.13 Wita rombongan tiba di Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara (Kukar).
Turun di helipad milik PT Bayan Resources Tbk, rombongan langsung diterima oleh manajemen perusahaan batu bara tersebut. Setelah bercengkrama beberapa menit, rombongan mendatangi salah satu dusun paling terpencil di kecamatan ini.
Menggunakan mobil double gardan, rombongan perlu 15 menit dari kantor perusahaan menuju dusun tersebut. Nama dusun tersebut adalah Desa Buluk Sen, Kampung Pondok Labu, Kecamatan Tabang. Di Desa Buluk Sen ini terdapat satu tempat pemungutan suara (TPS). Rombongan pun menyambangi lokasi yang akan dijadikan TPS pada Pemilu 14 Februari nanti.
PS. Kanit Intel Polsek Tabang Aipda Andi Sose Asmara mengatakan, jumlah pemilih di Desa Lubuk Sen mencapai 591 orang. Karena itu rencananya akan dibangun 3 TPS. Wilayah ini merupakan paling terpencil di Kutai Kartanegara. Untuk menembus desa itu dari ibu kota kabupaten di Tenggarong, jaraknya 250 km dengan waktu 7-10 jam perjalanan.
Sementara dari ibu kota kecamatan di Desa Gunung Sari jaraknya mencapai 60 kilometer dengan waktu tempuh 1,5 jam perjalanan darat dan Sungai.
“Di ibu kota kecamatan ini terdapat kantor polsek dan kantor kecamatan sendiri,” kata Andi Sose.
Direktur Intelkam Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Dedy Kusuma Bakti menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah opsi sebagai langkah antisipasi atas risiko terjadinya hambatan dalam proses distribusi logistik pemilu nanti.
“Kegiatan yang kami lakukan ini adalah upaya untuk mendeteksi segala gangguan dan risiko. Dari hasil penelusuran di lapangan, beberapa hal telah kami siapkan langkah antisipasinya. Sehingga pelaksanaan pemilu nanti di kawasan terpencil tetap aman dan terkendali,” kata Dedy di Desa Buluk Sen.
Karoops Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, wilayah teritorial Kalimantan Timur memang begitu luas dan menantang.
“Jadi perlu ada langkah antisipasi yang lebih detail. Jangan sampai ada kendala nanti,” katanya.
Ketua Bawaslu Kalimantan Timur Hari Dermanto menyebut, jika sistem pengawasan di daerah terpencil memang memiliki tantangan yang berbeda.
“Jadi memang perlu penalaan dan pemeataan secara terperinci. Apalagi luas wilayah Kalimantan Timur ini memang begitu ekstrem dan menantang,” tandasnya.
Komisioner Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Pemilu KPU Kalimantan, Suardi menimpali bahwa pihaknya telah melakukan pemeataan terhadap wilayah-wilayah rawan atas gangguan distribusi dan gangguan lainnya selama pelaksanaan Pemilu nanti.
“Pemataan ini menjadi penting, supaya ada langkah strategis dan langkah taktis yang kita siapkan,” tukasnya.
Selanjutnya Mapolda Kalimantan Timur akan kembali melakukan giat patroli di wilayah-wilayah pedalaman lainnya. Karoops Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, salah satu kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang wilayahnya berbatasan dengan Malaysia adalah daerah yang akan disasar untuk memetakan tantangan geografisnya.
Humas Polda Kaltim